Minggu, 19 Juni 2016

Tugas Bahasa Indonesia 2

Sistem Informasi Geografis

Pada jaman sekarang ini, dalam mencari informasi geografis dipermudah dengan Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis Merupakan gabungan dari tiga unsur pokok : sistem, informasi, dan geografis.
SIG merupakan salah satu sistem informasi, seperti yang telah dibahas di muka, dengan tambahan unsur "Geografis". Atau, SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur "informasi geografis" (Bafdal, Amaru, & Macklin, 2011). Sistem informasi Geografis digunakan untuk memberikan informasi mengenai letak geografis suatu tempat.

1.      Sejarah Sistem Informasi Geografis
Tabel 1. Sejarah GIS dan perkembangannya
data dikutip dari http://doktafia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30525/SISTEM+INFORMASI+GEOGRAFIS+-+1.pdf

Berdasarkan Tabel 1, pada tahun 1960-an tepatnya pada 1967 pertama kali Muncul istilah CGIS(Canadian Geographic Information System) atau Sistem Informasi Geografis kanada. Sistem Informasi Geografis pertama kali harus menggunakan mainframe khusus dan mahal. Seiring berjalannya waktu, dengan perkembangan komputer, kecanggihan CPU, dan semakin murahnya memori,  sekarang SIG bisa dijalankan pada berbagai perangkat baik desktop maupun telepon genggam.

2.      Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis mempunyai beberapa komponen. Komponen utama SIG meliputi perangkat keras, perangkat lunak, data dan sumber daya manusia. Perangkat keras meliputi komputer, digitizer, scanner, plotter, printer, sedangkan perangkat lunak bisa dipilih baik yang komersial maupun yang tersedia dengan bebas (Puntodewo, Dewi, & Tarigan, 2003).

3.      Implementasi Sistem informasi
Sistem Informasi geografis bisa diimplementasikan dalam bentuk web, perangkat komputer, dan perangkat mobile. Pada jaman sekarang ini sistem informasi berbasis web sangat banyak, dari mulai web pencarian suatu tempat seperti rumah sakit, bengkel, tempat makan, dan lain lain. Selain bentuk web Sistem Informasi juga bisa berbasis perangkatmobile, contohnya sekarang banyak sistem informasi geografis yang berbasis dismartphone yang memiliki sistem operasi android.

 3.1  Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
Sistem informasi Geografis berbasis web memungkinkan akan membantu memecahkan masalah, dengan begitu kita dapat melihat peta. (Hamidi, 2012). Pada sistem informasi geografis berbasis web kita bisa melihat peta dengan mengetikkan url website tersebut tanpa harus mengunduh suatu program seperti pada perangkat mobile dan perangkat komputer.

Pembangunan aplikasi sistem informasi geografis berbasis web, dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap yang ada dalam System Development Life Cycle (SDLC) yang dimulai dari tahap perencanaan. (aliyah, 2009). Perencanaan memuat titik titik peta yang ingin ditandai sebagai lokasi yang menyimpan informasi, contohnya mesjid ditandai sebagai tempat ibadah pada sistem informasi geografis.

3.2 Sistem Informasi Geografis Berbasis Mobile
Sistem informasi geografis berbasis mobile adalah sistem informasi geografis yang berada pada perangkat mobile yang sudah memiliki GPS(Global Positioning System). Pada sistem informasi geografis berbasis mobile ini bisa melihat langsung lokasi suatu tempat yang diinginkan hanya dengan perangkat mobile. Berbeda dengan berbasis web sisem informasi berbasis mobile ini sebelumnya harus memasang aplikasi dahulu sebelum bisa menggunakannya.

3.3
  Sistem Informasi Geografis Berbasis perangkat komputer
Sistem informasi geografis berbasis perangkat komputer ini sama dengan sistem informasi berbasis mobile  hanya saja dijalankannya pada perangkat komputer. Sistem informasi geografis berbasis perangakt komputer ini biasa digunakan di perusahaan-perusahaan yang biasanya meramal cuaca atau pada kantor BMKG(Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) untuk memberikan informasi mengenai iklim.

4.
      Pembuatan Sistem Informasi Geografis
Pada saat membuat sistem informasi geografis yang pertama harus dilakukan adalah mendefinisikan tempat yang ingin ditandai pada peta, contohnya ketika kita ingin membuat sistem informasi geografis dimana tempat ibadah, maka kita harus mengetahui letak tempat ibadah  itu pada peta. Pendefinisian tempat tersebut berupa titik-titik POI (Point ofInterest), yang dapat digunakan sebagai informasi lokasi tempat ibadah. (triayanti & marlen, 2014). Setelah mendapatkan informasi titik POI, pengguna dapat memilih tempat ibadah yang ada, kemudian akan ditampilkan jarak dan informasi mengenai tempat ibadah itu sendiri. Penggunaan AR dalam penelitian ini berfungsi sebagai tambahan informasi tempat ibadah berupa gambar, alamat, nomor telepon dan situs web.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar